Disebut Lakukan Monopoli, Google Ajukan Banding Soal Keputusan Pengadilan AS

Alphabet Inc (Google) menyatakan akan mengajukan banding terhadap putusan antitrustyang menyatakan perusahaannya melakukan praktik monopoli ilegal dalam pasar pencarian online dan iklan digital.
“Kami akan menunggu pendapat akhir dari Pengadilan. Kami tetap yakin bahwa keputusan awal itu salah dan menantikan proses banding,” tulis Google melalui X, dilansir Senin (2/6).
Baca Juga: Harga Layanan Terancam Naik, Dilema Wacana Jerman Pajaki Google-Facebook
Sebelumnya, Hakim Distrik Amerika Serikat (AS) Amit Mehta telah mendengarkan argumen penutup dalam persidangan yang membahas proposal untuk mengatasi dominasi Google. Mehta dalam hal tersebut disebut mengusulkan solusi yang lebih ringan dibandingkan permintaan tegas dari Departemen Kehakiman AS (DOJ).
DOJ diketahui memberikan tuduhan keras terhadap Google. Perusahaan pencarian online dan teknologi iklan tersebut dinilai secara ilegal mendominasi dua pasar utama dalam teknologi iklan online, dan mendesak perusahaan untuk menjual sebagian unit bisnisnya, termasuk Google Ad Manager.
Google juga dituntut agar membagikan data pencarian serta menghentikan pembayaran miliaran dolar kepada produsen smartphoneyang membuatnya sebagai mesin pencari default produk mereka.
Baca Juga: Komdigi Peringati 36 Perusahaan yang Belum Daftarkan PSE Privat, Termasuk Google dan Apple
Google sendiri membantah tuduhan tersebut dan tetap membela posisinya dengan menyatakan akan melawan keputusan tersebut melalui jalur hukum dari Amerika Serikat (AS).
相关文章
Harga Emas Melemah Akibat Penguatan Dolar dan Ketidakpastian Tarif AS
Warta Ekonomi, Jakarta - Harga emas dunia tergelincir pada Jumat (30/5). Hal ini terjadi seiring den2025-06-024 Tanda Cat Rambut Tidak Cocok, Jangan Sampai Tahun Baru Kamu Rusak
Daftar Isi 1. Kulit kepala teriritasi dan merah2025-06-02Chery TIGGO 8 CSH Mengaspal di Bandung, Bisa Tempuh 1.300 Km Sekali Isi!
Warta Ekonomi, Bandung - Inovasi teknologi kendaraan ramah lingkungan kini hadir lebih dekat dengan2025-06-02Menteri PPPA Sorot Dua Persoalan Utama di UPTD PPA Sulawesi Selatan
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi,2025-06-02JPMorgan: AS Harus Siap Perang, Bukan Menimbun Bitcoin
Warta Ekonomi, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) JPMorgan Chase, Jamie Dimon memperingatkan pe2025-06-02Ada 2 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Rambutan, Siapa Saja?
Daftar Isi Orang yang tak boleh mengonsumsi buah rambutan2025-06-02
最新评论